Mabit Idul Adha di Ankara


Siang itu (14.10.2013) ankara tidak begitu dingin, angin hanya berhembus sepoi-sepoi, dan sinar matahari yang begitu terik cukup membuat badan hangat walau tanpa berbalut jaket ataupun sweter. Tapi, kalaupun saya tetap saja dingin gak dingin, matahari bersinar terik atau mendung di atas langit masih saja harus mengenakan jaket, biasalah, kondisi tubuh saya masih begitu riskan, dan ini masih tahap penyesuaian (adaptasi). Hari ini hari 9 Dhulhijjah, disaat para jemaah haji mulai bermunajah di padang arafah, dan kita yang tidak berhaji disunahkan berpuasa untuk juga merasakan keletihan para jemaah haji disana, dan juga sebagai penghapus dosa setaun yang lalu.

Siang itu kami tahsiner meluncur cepat untuk menghadiri acara buka bersama di salah seorang keluarga Indonesia di daerah 100 yil (yuz yil). Ya, acara tersebut di selenggarakan oleh LKSMIT (Lembaga Kajian Sosial Masyarakat Indonesia Turki) di Ankara. Sore itu kebetulan yang mengisi kajian adalah tahsiners juga yang mengambil doktor di Hacetepe Univ (mas Azwir namanya). Makanya kalau sampai kami (tahsiners) telat, acaranya pun ikutan telat. Karena pembicaranya bareng dengan kami, hehe.

Kami memang baru awal ini ke 100 yil langsung dari asrama Tahsin, jadinya agak bingung juga mau naik bus ego yang nomernya berapa. Karena biasanya kami menuju 100 yil dari kizilay. Yups, akhirnya kami naik bus ego apa ajah, dan turun di daerah armada kemudian sempat puter2 dulu dan tanya2, karena kami belum tau harus oper ke bus nomer berapa dan durak (pemberhentian/halte) yang mana. Akhirnya seusai tanya kita dapet bus ego juga. Hore, akhirnya sekitar jam 3.00an kami sampai di rumah pak Moyo. Dan sesampai disana kami langsung disambut hangat oleh eluarga disana, adek2 juga, dan tak ketinggalan aroma masakan khas indo yang mulai menggoda perut kami yang berkruyu-kruyuk karena puasa.

Langsung deh acara dibuka dan dimulai, dan sangat luar biasa karena acaranya disiarkan langsung via skype juga hlo, MasyaAllah, Islam dan teknologi memang pasangan yang serasi. Dan dakwah pun tak ketinggalan bisa lewat jejaring sosial ataupun dunia maya. Dan Alhamdulillah, sore itu acara lancar hingga di penghujung sore dan di tutup dengan buka bersama. Makanan khas Indonesia, dan banyak teman dari Indonesia. Setelah makan2 dilanjutkan silaturahim dan perkenalan kemudian foto2. Hehe,

Malam itu suhu mencapai 10 derajat, angin yang berhembus semakin membuat muka ku semakin kaku dan beku. Uh, shalat isya di masjid pun harus berwudhu dengan air dingin yang hampir membuat beku tangan, kaki, dan muka. Allah. Seusai shalat isya teman2 yang lain pulang, tinggal pasukan khusus LKSMIT dengan agenda MABIT idhul kurban, hanya tersisa 5 Ikhwan dan beberapa akhwat.

Malam itu akhirnya digunakan untuk berdiskusi dan bermuhasabah bersama, oh, sungguh ukhuwah yang luar biasa disini. Semoga Allah selalu menguatkan ukhuwah antar kita. Amiin.

#LKSMIT, semoga jaya selalu.
Kurban Byramınız mübarek olsun.

Kamar belajar Asrama tahsin, 14:18 Waktu Daerah Turki.

0 comments