Pagi Ini bukan Soal dingin, ataupun hujan. Tetapi tentang sebuah
pengorbanan dan perjuangan.
Hidup di negara orang, utamanya di negara yang sangat beda jauh
dengan tanah air bukanlah sebuah perkara yang mudah. Penyesuaian atau yang
sering dikenal dengan adaptasi merupakan hal mutlak agar kita bisa sesegera
mungkin betah untuk tinggal di negara itu.
Itulah
yang kurasakan 2 Minggu di sini, di Ankara, Turki.
2 minggu memang waktu yang tergolong singkat, namun 2 minggu itu
pula kesempatan saya untuk beradaptasi termasuk luas. Dan sekarang, sekarang
disaat saya menulis noktah mungil ini, saya sudah merasa begitu akrab, dan
mulai sedikit demi sedikit betah untuk berlama-lama di sini. Tinggal disini
menurutku adalah sebuah mukjiat yang Allah berikan bagi saya. Saya jadi
teringat ketika waktu itu saya begitu galau. Galau dan dilema, disaat
teman-teman saya sudah mulai mendaftarkan diri mereka di
Universitas-universitas elit di seluruh penjuru tanah air melalui jalur
undangan. Dan waktu itu saya sangat ingin untuk mengikuti jalur tersebut. Bukan
sebuah alasan gokil ataupun gila. Tapi karena memang Alhamdulillah, nilai-nilai
yang kuraih dari semester 1-5 merupakan nilai yang tergolong A. Makanya 'rugi'
kalau tidak mengikuti jalur ini -kata seorang guru-. Tapi waktu itu saya hanya
bisa tersenyum agak iri, dan membalas ucapan guruku itu dengan sebuah kata "Luar
Negeri InsyaAllah :')"
Agak aneh sih memang, karena waktu itu saya belum mendapatkan satu
informasi pun mengenai beasiswa di luar negeri. Tapi saya begitu yakin, Kalau
Allah akan membantu dalam mencapai mimpi saya "BELAJAR di LUAR
NEGERI". Dan usaha saya waktu itu hany gugling dan tanya-tanya kakak kelas
yang sedang study di luar negeri. Saya harus rela hujan-hujan hanya untuk ke
Warnet (warung internet). Saya harus rela meminjam laptop temen hanya untuk
mencari info. Tapi ternyata, tak ada info yang saya dapat. Tak apalah, mungkin
bulan-bulan depan, InsyaAllah. Pikirku dalam hati dengan penuh keyakinan.
Sekali lagi, pagi ini buukan lagi soal jaket, sweter,ataupun suhu
minus. Tapi, tentang sebuah Mimpi yang akhirnya bisa tergapai.
Allah
memang selalu memberi apa yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan. Percaya
itu.
Catatan saya sekarang masih rapi dalam buku kecil berwarna orange
agak kekuning-kuningan. Walaupun sekarang kertasnya agak kusut, namun
tulisannya masih bisa dibaca.
"Keep
Fight go to Aboard .."
1.
Tunisia, Az-Zaituna
2.
Maroko, Rabat.
3.
Turki, Istanbul.
Itulah isi tulisan itu, tulisan simpel yang membuat diriku sekarang
bangga. Bangga sekali, Alhamdulillah.
Dan waktu itupun, ketika saya ditanya mau kuliah luar negerinya
mana? saya jawab. Tunisia. Karena itulah target pertama saya.
Sampai-sampai Blog guru saya menuliskan saya, bahwa ingin kuliah di
Tunisia.
*Pagi
yang mendung.
Ankara,
Turkey
09.31
2 comments