Seonggok Bus Tua Kota Ankara

Di dalam bus tua yang agak reot di kota Ankara

Sore ini yang menghantarkan ku pulang dari kampus TOMER adalah bus tua yang unik. Pengalaman yang benra-benar mengasyikkan. Melihat sebuah ironi kota Ankara lagi. Selain sebuah pasar tradisional di Ulus, juga satu lagi bus tua Ankara yang berwaran merah-putih kusam. Benar-benar sebuah ironi di kota metropolit ini. Di tengah deru-deru mobil elegant yang bertipe modern dan berwanna mengkilap Bis tua ini tetap saja eksis dan tetap juga penuh penumpang.

Dan mungkin sore ini kali ketiga aku menumpangi bus tua ini. Sungguh keasyikan tersendiri. Menikmati perjalanan ke kampus dan pulang layaknya dengan roller coaster yang berderu-deru ketika berjalan, bersuara agak keras ketika pintu-pintu nya membuka dan menutup, dan tentunya dengan suara pegangan bis nya yang bergelantung seperti terombang-ambing ketika perjalanan dan menambah suara keras saja dalam bus.

Siang ini, saya tertawa terkikik-kikik di bus dengan seorang teman saya. Kami tertawa-tawa melihat uniknya mobil tua yang mengantarkan perjalanan pulang kami. Hingga ada seorang bapak turki yang juga tertawa karena melihat tingkah kami yang terkikik-kikik melihat uniknya bus tua Ankara ini.

Benar-benar sebuah pemandangan yang sebenarnya ironi di kota modern ini. Tapi itulah yang membuat aku semakin mengagumi kota yang dulu sempat menenggelamkan islam ditengah hiruk pikuk tradisi masyarakatnya. Aku benar-benar menganggumi kota yang menjadi tempat aku menuntut ilmuku ini hingga 5 tahun kedepan, InshaAllah.

Bis ini kemungkinan adalah bis tahun 19an, atau bis yang sudah jadul begitu. Namun yang secara fisik nampak kusam dan tua nyatanya masih bisa dimanfaatkan untuk menambah transportasi kota ini. Tak lain dan tak bukan karena minat masyarakat kota ini yang besar pada jasa transportasi umum ketimbang mobil pribadi. Alasannya karena mobil disini berharga mahal dan untuk membeli bahan bakarnya pun merogoh kantong yang dalam.

Begitulah yang terjadi di kota yang dulunya berantukan sekular ini. Benar-benar membuat aku terkagum-kagum. Dan yang membuat aku bersyukur adalah kehidupan islami ke masyarakat yang perlahan mulai nampak di kota ini. Alhamdulillah, semoga kota yang langit sore-sorenya indah ini semakin nampak kemilua islamnya diwaktu yang terus berjalan ini. Dan semoga tak ada lagi yang namanya sekular di kota ini. Amiin.

Senin, 16-12-13

4 comments