Menuju ke Sebuah Titik Permulaan

"Pergilah, Jelajahilah dunia
Lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup. Niscaya jalan apapun yang kau pilih akan mengantarkanmu menuju titik awal. Sumber kebenaran dan rahasia hidup akan kau temukan di titik nol perjalananmu, Perjalanan panjangmu tidak akan mengantarkanmu ke ujung jalan, justru ia akan membawamu kembali ke titik permulaan. Pergilah untuk kembali, mengembaralah untuk menemukan jalan pulang. Sejauh apapun kakimu melangkah, engkau pasti akan kembali ke titik awal."  Paulo Cuelho - The Alchemist.
Di kutip dari buku, 99 Cahaya di Langit Eropa, Hal. 372.

Titik itu bukan tersimpan di dalam samudra yang luas

Kata-kata itu seperti menghunus pikiran ku di malam yang gelap nan dingin ini. Ah, rasa-rasanya sulit sekali memaknai kata yang baru saja saya baca dari buku biru ini. Sepertinya ketika seorang terjebak dalam kata-kata ini pikirannya tak henti-henti berkontraksi. Memikirkan suatu hal yang sungguh jauh dari perkiraan awalnya. Bukankah tujuan utama kita kalau merencanakan sebuah perjalanan adalah menikmatinya dan mempelajari apa yang belum kita ketahui sebelumnya. Tapi kenapa kata-kata ini sungguh bertolak belakang yaa ?. Dan ternyata kalau kita perdalam maknanya, mungkin itulah hakikat dari sebuah perjalanan. Bahwa kita memulai sebuah perjalanan, dan perjalanan itu sejatinya bukan mengantarkan kita pada ujung dunia tapi mengantarkan kita ke titik dimana kita memulainya. Yaitu titik permulaan. Titik itu tak akan kita temukan dalam lautan luas, ataupun puncak gunung yang tinggi. Tapi titik itu akan kita temukan dalam fitrah yang kita miliki itu sendiri.

Titik itu juga tidak terpendam dalam gunung yang tinggi

Ah, ukiran kata-kata itu tiba-tiba terlintas dalam buncah otak saya. Sekali lagi, sebenarnya saya belum mengetahui secara pasti hakikat dari tulisan di atas. Seperti sebuah rahasia yang sulit terkuak secara gamblang. Perlu tahap-tahapan sehingga kita bisa mengetahui makna utamanya. Dan tahapan itu akan terjadi jika kita telah merasakannya sendiri. Kita memulai sebuah perjalanan panjang dan kitalah yang akhirnya sampai pada dimensi yang bernamakan titik awal.

Malam yang tak berkuncup ini, saya hanya ingin mengerti satu hal. Satu hal yang sejatinya sangat sulit bagi saya untuk memaknainya. Karena saya belum pernah merasakannya sendiri. Saya juga sangat percaya, bahwa perjalanan yang saya mulai dari titik permulaan akan menggapai sebuah tujuan, yaitu titik awal pula. Titik awal dimana kita tercipta. Dan semoga kita bisa menyiapkan bekal itu sejauh-jauh hari. marilah kita bermuhasabah bersama. Menuju sebuah titik permulaan. Ialah Allah semata. 

#Bisikan angin malam di Ankara,
Membuat malamku terusik sebuah kata-kata. Tidur. Bismikallahumma amuutu wa ahya. Dengan menyebut nama Allahlah saya dimatikan kemudian dihidupkan kembali. 


0 comments