MEMBACA untuk Sebuah Cita-cita

Senja ini tubuhku menggigil lagi di kursi meja samping jendela kamar. Rasa-rasanya tubuhku tak kuat menahan hempasan angin yang semakin dingin saja. Ah, jaketku sudah tergantung rapi di almari kecilku. Tak mau aku repot-repot lagi. Akhirnya, solusi termudah adalah menutup jendela kamar.

Hari-hari belakangan ini Kota Ankara nampaknya semakin dingin menggigil. Pertanda bahwa musim dingin semakin merapat dan mendekat. Pertanda bahwa gumpalan putih salju akan segera turun menyapa bumi Ankara. Makanya, tak salah jika sudah banyak toko yang berjualan jaket tebal musim dingin, sepatu boot, sarung tangan, topi dan pernak-pernik lain yang sangat jarang kutemui di sekitar rumahku ketika di Indonesia. Ya, 2 musim yang jauh beda dengan Indonesia membuat hari-hariku sepertinya akan berbeda. Menjalani kehidupan di tengah kebisingan kota dengan 4 musim layaknya kota di eropa. Sekali-lagi, sangat jauh beda dengan kampung halamanku. Di kampung halamanku tak ada yang mengenal kereta bawah tanah, ataupun mengenal yang namanya Kartu Ego. Haha, disinilah aku mengenalnya. Sebuah transportasi yang sepertinya sangat perlu dijadikan contoh bagi Indonesia.

Malam ini dingin menyelimuti Ankara, awan tipis bertengger di atas langit menutupi bintang-bintang dan bulan paruh bulan. Ah, PR ku yang bertumpuk kembali terngiang di pikiran dalamku. PR bahasa turki yang tiap hari selalu ada. Dan akhirnya membuatku seperti anak SD dulu. Setiap pulang sekolah selalu saja ada satu PR. Tapi, ternyata jika kupikirkan lebih mendalam, dengan PR inilah kami belajar. Tak ada alasan lain untuk belajar kecuali PR. Makanya kalau tak ada PR kemungkinan seluruh teman TOMER gak ada yang belajar.

Di antara buku-buku bertumpuk di meja belajarku malam-malam belakangan ini. Ada satu buku yang mengobarkan semangatku untuk tetap membawanya kemanapun saya pergi. Buku yang berisi perjuangan anak muda untuk membuktikan bisyarah Rasulullah SAW, Buku ini seperti emas bagiku. Selain warnanya memang kuning keemasan tapi buku inilah yang membuat semangat ku belajar ilmu menggebu hari-hari belakangan ini. "Muhammad Al-FATIH 1453" Judul buku yang beberapa waktu lalu sempat membuat saya merinding. Hanya dari judulnya saja. Tak heran jika kemanapun pergi, buku ini tak lepas dari peganganku hari-hari ini.

Di tumpukan buku-buku HITIT ku hari belakangan ini. Ada satu buku yang semuanya Full turki. Buku yang kutargetkan selesai kubaca gamlang sebulan ini. Buku yang berisi tentang pentingnya bangun untuk menunaikan shalat subuh. Ah, aku jadi teringat seorang kawan dekatku yang dulu menggunakan judul ini dikarya ilmiahnya.

Beberapa hari ini, posri belajarku sepertinya harus kutambah. Karena jumat besok ada ujian. Juga karena aku ingin segera bisa membaca. Hanya membaca. Meneladani perintah Allah pertama, yaitu MEMBACA. MEMBACA dan MEMBACA.
Selamat Memasuki dunia MEMBACA.

#Ankara, Malam penuh dengan bacaan.

0 comments