Hari ini adalah hari Jumat yang penuh dengan keberkahan dari malamnya hingga matahari yang terbenam di sorenya. Hari jumat adalah hari raya mingguan umat islam yang didalamnya banyak keutamaan, utamanya adalah adanya satu waktu dimana semua doa dan harapan yang di ucapkan melalui lisan para hamba-Nya akan direalisasikan dan dikabulkan. Tapi, waktu itu lagaknya malam seribu bulan "Lailatul Qadar" yang entah tiada seorang dari Hamba-Nya yang tau kapan itu. Termasuk salah satu waktu yang mustajab berdoa di hari jumat.
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: “Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: 'Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta'. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu'anhu)
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.
Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum'at, berdasarkan hadits: “Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum'at selesai” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy'ari Radhiallahu'anhu).
Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits: “Dalam 12 jam hari Jum'at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu'anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud).
Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum'at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah.
Pendapat keempat, yang dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu 'Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum'at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu 'Abdil Barr.
----------
Dari beberapa pendapat kuat itulah saya berpijak kuat hari ini untuk tetap mengikuti ujian TOMER untuk pertama kali tanpa absen di jama'ah jumat. Ini bukan soal pendirian saya, tapi ini soal Islam saya yang dicoba. Dan saya berkali-kali mengatakan pada diri saya sendiri. "Jumat Mubarak, akan lebih mubarak Jika tak seperti ini". Dan ternyata hari ini adalah puncak dari kegalauan ku setiap hari jumat. Saya tak ingin mengatakan seberapa sekulernya kota yang saya tinggali untuk belajar ini. Tapi saya ingin mengatakan pada diri saya sendiri. Bahwa ini adalah kota modern yang Islamnya perlahan membaik pasca jatuh sejatuh-jatuhnya. Tetapi, saya masih bisa merasakan aroma kesekuleran itu setiap hari jumat. Iya, setiap hari jumat.
Ah, Tapi inilah kehidupan yang harus saya jalani. Jumat mubarak tetap jumat mubarak seperti jumatnya Rasul di jaman Keemasan islam, Jumat mubarak tetap jumat yang mengobarkan Semangat.
Jum'ah Mubarakah. Semoga Jumat adalah hari kemenangan bagi kita sesungguhnya. Amiin, Insha Allah. Salam Jum'ah Mubarakah dari Kota Ankara, Turkey.
#Tulisan pribadi saya ini bukan saya tekankan pada curhat. Tapi tentang keutamaan jumat yang jangan sampai kita tinggalkan hingga merugilah kita melewatkan jumat tanpa manfaat. Naudzubillah. So, Tetep semangat berdoa di hari Jumat.
0 comments