PEMBAGIAN STRATA SOSIAL DI ZAMAN KEKHALIFAHAN UMAYYAH

             

 Setelah wafatnya Rasulullah saw pembagian dan perbedaan dalam strata sosial mulai muncul perlahan. Khususnya ketika pembagian hasil rampasan perang. Pada masa Khalifah Abu Bakar pembagian rampasan perang dibedakan untuk orang-orang yang bebas dan budak. Ketika zaman Khalifah Umar, pembagiannya diurutkan waktu masuk islamnya. Dan perbedaan strata sosial itu ternyata berlanjut hingga masa kekhalifahan umayyah.
            Masa kekhalifahan bani Umayyah merubah semua tata umat islam. Baik dibidang agama, politik, ekonomi dll. Dan semua perubahan itu lebih banyak condong pada masalah-masalah duniawi saja (Kecuali Umar bin AbdulAziz). Dan itu berpengaruh pada perkembangan sosio-kultur (Sosial dan kultur) masyarakat waktu itu. Hingga akhirnya, dari sinilah perbedaan strata sosial itu muncul.
            Pada masa bani umayyah, perbedaan strata sosial ini dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu Muslim dan Non Muslim. Dan berikut pengelompokan tersebut :

          1.      STRATA MUSLIM
a.      Orang muslim Arab
Pada masa ini pengelompokan lebih condong pada persamaan ras dan kabilah. Oleh karena itu mereka, membagi strata sosial pertama yaitu untuk orang muslim asli Arab. Dan mereka menempatkan orang-orang arab di bagian inti pemerintahan. Padahal waktu itu, ekspansi wilayah islam sudah meliputi daerah persia, Turki dan Barbar. Dan untuk urusan penting mereka selalu menempatkan orang-orang arab nomer satu dibanding dengan yang lain. Seperti di bagian, kekhalifahan, Para wali, pasukan, aristokrat, ulama.
b.      Mawali (Orang muslim non arab)
Orang-orang muslim non Arab ini terdiri dari orang-orang Persia, Turki, Barbar dan Ras lain. Pada masa Umayyah ini hak-hak orang non arab terlihat tidak menyamai hak orang muslim arab. Dan mau tidak mau mereka harus mengikuti kepentingan para pemimpin mereka yaitu kecintaan pada golongan dan ras. Dan dari sinilah muncul konflik antara orang arab dengan non arab. Dan ini merupakan salah satu faktor yang mendukung kemunduran dari Bani umayyah. Hingga akhirnya runtuh.
c.       Budak
Budak merupakan golongan paling rendah dalam strata sosial pada masa khalifah bani umayyah. Walaupun begitu, mereka banyak dipekerjakan dalam bidang kesenian dan sastra seperti musik, tarian, gambar dan sair.
d.      Badui yang tinggal di sahara
Orang-orang badui dikenal bodoh dan tidak bisa membaca-menulis. Mereka adalah strata terakhir di bani umayyah. Walaupun begitu mereka merupakan orang-orang yang memiliki bahasa arab paling fashih dan paling bagus waktu itu. Dan tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa nabi juga pernah hidup bersama orang badui hingga bahasa nabi juga sangat bagus. Termasuk imam syafii yang juga kecil bersama orang badui.

            2.      STRATA NON MUSLIM ATAU DZIMMI[1]
Pembagian non muslim ini terdiri dari orang kristen, Yahudi dan majusi serta agama lain. Pada masa bani umayyah masyarakat muslim dan non muslim hidup berdampingan tanpa masalah. Mereka saling hidup dengan toleransi yang tinggi. Dan ini juga disebabkan karena banyaknya negara asing yang dibebaskan oleh muslim. Hingga akhirnya mereka harus hidup berdampingan. Walaupun tidak dipungkiri bahwa banyak sekali orang non muslim yang akhirnya memeluk islam.
            Dari sinilah kita tahu bahwa, pada masa dinasti umayyah terdapat strata sosial di masyarakat. Dan strata ini akhirnya menjadi senjata makan tuan yang akhirnya memperburuk keemasan dinasti umayyah sendiri. Dan akhirnya runtuh.

Diringkas dalam rangka tugas makul islam tarihi dari makalah :
EMEVÎLER DÖNEMİNDE SOSYAL TABAKALAR

Doç.Dr. Ali AKSU
Cumhuriyet Üniversitesi İlahiyat Fakültesi




[1] Dzimmi yaitu orang non muslim yang hidup dalam negara islam dan diharuskan membayar jizyah (semacam pajak)

1 comments: