Rindu dari Negeri Sebrang Benua



Sudah hampir 2 bulan saya tak bisa menghubungi orang tua lewat video call skype. Tentunya itu bukan karena tak ada alasan, tapi karena laptop di rumah sedang rusak. Dan setelah di repair alias diperbaiki orang rumah tak bisa mengistal ulang aplikasi skype. Entahlah, sampai kapan hingga akhirnya skype bisa dipakai lagi. Karena tak ada aplikasi lain yang bisa dipakai selain skype. Karena selain skype mudah, tapi juga hemat dan bagus.

Tapi, hari-hari ketika tak bisa menelpon itu saya masih sangat sempat menguhubungi kedua orang tua dengan facebook. Walaupun itu juga hanya beberapa hari dalam seminggu saja. Ketika saya menyempatakan waktu untuk melihat indahnya istanbul itu untung saya tak melupakan kertas kecil itu. Kertas yang aku hadiahkan buat kedua orang tua ku dari sini.

"Wahai bapak, ibuku..
Semoga Allah selalu memberi barakah
dan kemudahan dalam merawat putra putrimu, Amiin."

Salam dari putramu, FARID. Di Istanbul.

Hanya itu yang bisa saya hadiahkan untuk mereka berdua. Selain doa yang tak pernah saya lupakan dalam sujud-sujud panjang, dalam kehidupan yang melelahkan serta dalam kerinduan yang memuncak.

Karena saya selalu berharap bahwa mereka juga akan bisa kesini suatu saat nanti. Mereka bisa melihat indahnya pesona aya sofya dan majid birunya. Mereka bisa merekam jejak pejuang islam dari bukit yang tinggi disini. Mereka bisa menggambarkan indahnya tulip-tulip yang bermekaran di musim semi. Mereka bisa menggambarkan lelautan lepas yang indah membentang menyebrangi eropa dan asia. Dan mereka bisa tersenyum melihat anak pertama menjadi seorang yang dewasa sekarang. Amiin.

Ankara, Istanbul, Turki.
Dalam kerinduan kepada bapak ibuknya..

08-02-2014



0 comments