Melepas Penat Saja

Teman Tomer
Angin pagi di Ankara hari ini kembali menusuk dan menapar muka melasku, suhu yang muncul dilayar hapeku juga menunjukan minus tak karuan. Ada apa sebenarnya dengan penghujung musim dingin ini ? Apakah akan salju yang turun lagi ? Atau akankah suhu hari ini hanya suhu biasa yang akan menutup musim dingin bulan ini ? Ah, aku tak bisa menjawabnya pagi ini juga. Karena aku telah telat beberapa puluh menit untuk berangkat ke kampus TOMER. Berasa seperti anak yang ditinggal orang tuanya pergi, aku seperti ingin merengek untuk ikut tapi telah telat. Tapi ketelatanku beberapa hari ini mungkin masih bisa dimaklumi oleh guru baruku yang 'disiplin'nya tingkat dewa itu. Karena walupun telat aku tak pernah absen untuk mengumpulkan pr ku, aku juga tak pernah berkelakuan aneh dikelas. Aku baru mencoba untuk hal baru yang biasanya tak pernah aku lakukan. "telat".

Mendung tebal yang bertengger dilangit ankara pagi ini sepertinya tak segera jatuh lagi seperti kemarin. Mungkin sudah tak saatnya butih air hujan itu menyerbu tanah basah ini lagi. Aku sudah muak untuk kembali berbasah-besah seperti hari yang lalu itu. Karena aku lupa membawa payung putihku, jaketku juga jaket palto yang tak tahan air, pun dengan sepatuku kemarin yang tak kedap air seperti boot musim dinginku. Karena kemarin aku benar salah kostum. Untuk hari ini, ketika tak hujan aku malah membawa sepatu boot. Tak apalah. It's okey kalau kalau kata teman setomer ku yang berkulit hitam itu.

Hari ini seusai pulan kelas TOMER aku bersama kawan indonesia setomer ku menemukan tempat ngobrol, belajar, curhat dan bermain baru. Walaupun tempatnya baru dan spesial, namun ternyata bisa digunakan untuk sekadar melepas penatnya bahasa turki yang tak karuan berlompatan di tas kami. Di tempat itu ada semuanya, mulai dari kave buat sekadar membeli minum, toko buku serta mushala kecil. Karena tempat itu adalah toko buku kave milik diyanet vakfi (Wakaf departemen agama turki) Dan ternyata baru saja diresmikan beberapa hari yang lalu. Senang sekali rasanya menemukan tempat itu. Karena sudah lama kami tak belajar bareng lagi, sekadar tertawa bareng dan ngobrol ngalor ngidul. 

Sudah cukup tulisan kali ini, untuk sekadar melepas jenuhnya malam panjang Ankara dan penatnya bahasa turki. 
Ankara, 26.2.2014

0 comments