Jakarta, 6 September 2013 Disaat mengurus visa di embassy Turki |
Jakarta, 9 September 2013 Mengambil visa, karena di PHP in embassy (Foto di depan jalan embassy Turki) |
Di dalam Pesawat Turkish Airlines, 2 Oktober 2013 Hanya bersama seorang teman |
Ankara, 4 Oktober 2013 Sehari yang lalu sampai di Ankara, dan ternyata memasuki musim gugur |
Asrama Tahsin Baguoglu, 4 Oktober 2013'Berbahagialah engkau, karena sekarang kau isa melihat dunia' |
Jalan menuju TOMER, 30 Oktober 2013Tenyata menumpangi bis Tua Ankara |
Ego Otobusu 530, 31 Oktober 2013 Kemarin bus tua, sekarang bus baru. Hampir sebulan di Ankara |
Kampus TOMER, 1 November 2013Benar-benar bersykur karena belajar bahasa adalah cara untuk menjadi penuturnya |
Jalan Di depan Asrama, 8 November 2013 Cok kalabalik, Padat ya !! Tak ada motor disini |
Kelas TOMER, 8 November 2013 Go to A2 |
Asrama Tahsin, 10 November 2013Daun benar-benar menguning, musim gugur segera habis |
Taman Asrama, 10 November 2013 Benar-benar berguguran. See it now ! |
Taman Asrama, 12 Desember 2013 Aaaa, Kar yagmis. First snow. My ice dormitory |
Jalan Asrama, 12 Desember 2013 Benar-benar melihat salju, Winter is comming ! |
Jalan ke KBRI, 4 Januari 2014 New year and I see you Atakule Tower |
Taman Asrama, 4 Januari 2014 Daunnya habis karena kedinginan. Dinginnya benar-benar menusuk -7 |
Senja di Asrama, 6 Januari 2014 Senja tahun baru, dan menambah semangat hidupku |
Kamar lamaku, 13 Januari 2014 I found you fall, and now i wanna fall like you Daun 100 hari yang lalu tak seperti ini. Kemudian setelah 100 hari menjadi seperti ini |
Saya masih ingat sekali, ketika saya harus bersusah payah datang ke jakarta untuk membuat visa. Dan kemudian waktu itu saya harus menunggu sekitar 5 hari karena ada sedikit masalah. Kemudian saya harus benar-benar bersabar menunggu datangnya konfirmasi e-ticket saya yang bermasalah hingga saya harus terpontang-panting bersama keluarga saya untuk tinggal di Jakarta. Tapi itu bukanlah sebuah masalah yang perlu di sesali, karena di setiap masalah pasti ada hikmahnya. Dan hikmah dari itu semua adalah arti kesabaran dan tak tergesa-gesa. Saya jadi ingat kemarin saat menonton film 'cinta suci zahrana'. Bahwa si zahrana bilang kalau melakukan sesuatu jangan dengan tergesa-gesa. Ia menukil hadits dari Nabi tentang tergesa-gesa itu datangnya dari syeitan.
Kembali tentang seratus hari saya di Ankara. Kehidupan itu bukanlah sebuah alur yang endingnya lama. Tapi ia seperti film menitan yang ketika dimulai akan segera berakhir. Menikmati seratus hari di kota yang dulunya tak sempat terpikirkan seperti sebuah mimpi yang tak bisa di bangun tidurkan. Ia seperti manisnya baklava yang sangat tak bisa diungkapkan, bahkan menikmati seratus hari ini juga seperti menikmati mie cina yang secicip-secicip tak mau meninggalkan seheleai mie pun. Saya ingin mengutip sebuah pesan guru besar Imam Syafi'i rahimahullah "Berpeluhlah engkau dalam segala upaya dan usaha. Karena lezatnya kehidupan baru terasa setelah engkau merasakan payah dan peluh dalam berusaha". Dan itu memang sangat benar, merasakan seratus hari saya disini seperti merasakan air dingin ketika dahaga di siang yang panas.
Dan dalam seratus hari ini banyak refleksi yang perlu saya lakukan untuk memperbaiki kehidupan. Seperti yang saya tulis di paragraf pertama. Masih banyak waktu 4 lebih lagi disini untuk memperbaiki. Memperbaiki kekurangan, kesalahan maupun kekhilafan yang masih sering saya lakukan. Bismillahi tawakkaltu 'alaLLah. Dan hanya kepada Allah lah saya bertawakkal. Semangat bagi kita semua.
100 Hari di turki / Ankara. 13-1-2014
21.12
2 comments