1. Sarana Aktualisasi Diri
Jika kita
memiliki ide, maka ide itu akan sia-sia jika tidak kita tuliskan. Maka menulis
adalah sarana untuk mengaktualisasikan diri, termasuk ide-ide kita. Termasuk
dengan menulis akan memuaskan diri jika kita punya uneg-uneg. Misal dengan
nulis diary. Nah, Penulis buku “Kekuatan Pena” Eko Prasetyo menyebutkan bahwa
langkah pertama untuk menjaring ide adalah kita cukup membawa buku tulis kemana
pun kita pergi. Kedua memperbanyak membaca, dan yang ketiga adalah banyak
mengobrol hal-hal positif. Setelah ide-ide tertulis dalam buku catatan kita
tinggal menuangkan ide-ide ini ke dalam sebuah tulisan. Kita cukup menuliskan
apa yang kita bayangkan.
2.
Mendapat Pendapatan
Sebagai mahasiswa tentunya pemasukan
tidak hanya mengandalkan dari orang tua saja. Nah untuk yang biasa menulis bisa
mengirimkan tulisan ke media masa seperti koran, majalah dll. Bisa juga
mengikuti lomba-lomba kepenulisan.
3.
Menambah Relasi dan Networking
Selain mendapat pendapatan jika
menulis di media masa, kita juga bisa mendapat relasi. Semisal jika tulisan
kita pernah masuk ke media masa tertentu, maka selanjutnya akan gampang untuk
masuk lagi. Atau kalau semisal tulisan kita bagus, kita bisa diundang untuk
mengupas tulisan tsb.
4.
Menulis Adalah Langkah Menuju Keabadian
Karya-karya tulis
Akan kekal sepanjang masa,
Sementara penulisnya,
Hancur terlubur di bawah tanah.
(Kritik Hadis, Ali Mustafa Yakub)
“Menulis itu memperpanjang usia”
(Habiburrahman El Shirazy)
Mungkin seorang penulis sudah
meninggal, namun karyanya masih bertahan sampai sekarang. Misal Pramodya Ananta
Toer, penulis Bumi Manusia. Walaupun sudah meninggal, namun novel Bumi Manusia
sampai sekarang masih mendapat julukan novel terbaik sepanjang masa.
5.
Bermanfaat Bagi Yang Lain
Kita memiliki ilmu yang mungkin
tidak dimiliki oleh orang lain. Nah dengan menulis, ilmu tersebut kita share
(sampaikan) kepada orang lain yang belum tahu. Maka akan bermanfaat bagi yang
lain. Tak hanya ilmu, bisa juga berupa pengalaman yang bisa kita share ke orang
lain melalui tulisan.
Namun yang tak kalah penting ialah, kita juga
tetap harus mengimbangi menulis dengan membaca. Karena keduanya tak pernah bisa
dipisahkan.
“Bila anda ingin sekali membaca sebuah buku tetapi
belum ada yang menuliskannya, Anda harus menulis buku itu.” Toni Morrison
Tanya Jawab Sesi 1
1.
Berhenti di tengah jalan ?
Biasanya ketika berhenti di tengah
jalan konsentrasi kita sudah sampai batasnya. Nah menurut saya, lebih baik kita
mengistirahatkan dulu pikiran sejenak. Dengan keluar melihat2, atau minum teh
dll. Setelah itu baru kita lanjutkan lagi. Kalau tidak kita bisa lanjutkan
ketika waktu terbaik menulis, seperti sehabis bangun tidur, Outdoor dengan view
dan pemandangan yang indah dll.
2.
Menulis biar bisa dikenang ?
-
Menulis denga tema out of the box. Semisal Kang
Abik yang terkenal dengan Aac nya, karena waktu itu belum ada karya yang
menulis cinta dengan balutan islam. Setelah itu muncul karya2 yang bertemakan
serupa.
-
Mengandung unsur sejarah, semisal tenggelamnya
kapal van der wijck. Ada unsur sejarahnya dan biasanya tulisannya dikenal.
Mungkin menurut saya hanya itu. Yang lain bisa ditambahkan
sendiri. Hehe
3.
Karya yang baik ?
Dengan terus mengasah tulisan kita,
terus mencoba menulis. Dan yang jangan ketinggalan juga membaca karya orang
lain. Dengan membaca karya orang lain kita bisa sedikit belajar gaya bahaya
penulisannya. Setelah itu baru mencoba kirimkan karya tersebut ke majalah, jika
diterima maka tulisan kita sudah layak untuk dibaca (baik) kalau belum masih
harus tetap semangat berlatih menulis lagi dan lagi.
4.
Kadang kita itu sudah ada ide dipikiran,tapi
ketika ingin menulis itu ide ide yang tadi seakan-akan hilang dan juga pas mau
menulis itu susah menemukan sebuah kalimat yg padu atau kata yg tidak monoton
untuk dibaca. Nah gimana sih cara mengatasi nya? ( Aisyah ) : Nah, biasakan
untuk catat ide tersebut. Saya juga sering mendapat ide ketika dijalan.
Biasanya saya catat di HP, kemudian kalau sudah ada waktu lenggang bisa kita
tulis ide tersebut menjadi tulisan. Untuk menulis dengan kalinat yang baik,
usahakan banyak membaca. Dengan membaca kita akan sedikit terpengaruh gaya
tulisan. Maka banyak sekali yang bilang, penulis sangat dipengaruhi apa yang
dibacanya.
5.
Bagaimana supaya pilihan kata yang kita rangkai
dalam kalimat tidak monoton? ( Amira ) : Seperti tadi, usahakan banyak membaca
dulu. Nah kalau monoton atau tidaknya juga tergantung genre tulisan. Jika
tulisan bertema berat, biasanya monoton dan jenuh baca. Kalau tema nya happy
dan riang, biasanya bahasa yang digunakan juga bahasa anak muda.. hehe
6.
Kendala saya dalam menulis adalah menentukan
judul yang pas untuk tulisan saya,. Lalu bagaimana mengatasinya mas.. (Diska )
: Jangan menulis judul terlebih dahulu, selesaikan tulisan sampai akhir
paragraf baru buat judulnya. Karena judul adalah gambaran umum dari tulisan.
Dan yang jelas, buat judul semenarik mungkin, jangan lebih dari 5 kata.
Usahakan kurang dari 5 kata.
7.
bagaimana tips dan kiat agar motivasi menulis
meningkat ? ( Amira ) : Mengikuti perlombaan dan mencoba mengirimkan ke media
cetak. Biasanya dnegan hal itu motivasi menulis kita akan meningkat. Apalagi
jika karya kita mampu masuk di media sosial, maka selanjutnya akan semnagat
untuk menulis lagi dan lagi.
8.
Sudah mulai menulis, sebagian juga sudah
terpublikasi tetapi belum ada tanggapan positif/ negatif dri orang lain. Jdi
menulisnya hanya mengalir tanpa arah, kalau seperti itu akan menurunkan minat
nulis. Itu bagaimana mas agar motivasi bisa tetap terjaga? ( Desta ) : Untuk
lebih bagusnya kita yang harus aktif menanyakan, konsultasi dan sharing kepada
yang lebih ahli dalam kepenulisan. Bukan hanya ketika sudah dipublikasikan kita
diam, hanya menunggu tanggapan. Kita perlu aktif untuk menanyakan tanggapan
senior misalnya untuk tulisan kita. Yang jelas jangan cepat minder dengan
nasihat dari orang yang lebih jago dr kita. Kita buat semunya untuk kemajuan
menulis kita.
9.
Kalo pas ditengah2 tulisan itu 'stuck' gimana
kak? Mau melanjutkan bingung alurnya.. misalnya mau membuat konflik2 gitu susah
kak, ada solusinya? ( Nitya ) : Saya kadang juga masih mengalami hal ini.
Terkadang membuat konflik susah. Nah, untuk lebih baiknya jika kita memiliki
ide tersebut kita juga sudah memikirkan konfliknya semisal kalau mau menulis
cerpen. Nah, untuk selebihnya terus berlatih membuat konflik2 baru, ide2 baru.
10.
Saya pernah membaca suatu artikel, katanya kalo
kita menulis dalam keadaan yang emosinya kurang baik kita akan mampu menulis
dengan baik, tapi sebaliknya kalo kita dalam keadaan yang tenang justru kita
malah kurang baik dalam menulis. Menurut pendapat mas sendiri gimana? (Catur )
: bisa jadi sih, Kalau kata Bunda Helvy Tiana Rosa (Penulis Ketika Mas Gagah
Pergi) Menulis itu yang paling baik adalah ketika jatuh cinta dan galau. Nah,
kalau semisal emosinya kurang baik kan sering tuh orang buat diary, bisa juga
kalau semisal dijadikan tulisan yang bagus.. hehe
Sesi 2
1. Biasanya kalau saya menulis pasti
tulisannya lambat, bagaimana cara agar menulis lebih cepat? Dan saat membuat
kata-kata, bahasa nya jadi tidak bagus? Itu bagaimana cara mengatasi nya..
terima kasih 😊nau ( nur hasanah ) : Karena kita masih pemula,
maka kita tak harus menulis dengan cepat. Karena biasanya ide akan mengalir
ketika menulis. Bahkan kadang muncul hal hal baru ketika menulis. Kalaupun
menulis cepat, bisa jadi karena tergesa-gesa. Menurut saya tidak baik. Lebih
baik menulis dengan tempo yang biasa kita menulis. Sedang, tidak cepat atau
tidak lambat.
2. Bagaimana cara mengolah tulisan kita
yg udah setengah jalan,dan pas mau diterusin sudah bingung lagi mulai
darimana,bagaimana mengantisipasi hal2 seperti itu? ( widya ) : Seperti yang
sudah saya bilang diawal, biasanya konetrasi kita sudah mencapai batasnya. Nah,
untuk antisipasi adalah cari waktu yang terbaik untuk menulis. Misalkan ketika
bangun tidur (abis subuh) ketika otak masih fresh. Atau ketika kita outdoor
dengan pemandangan yang bagus. Itu semua bisa meningkatkan konsentrasi ketika
menulis.
3. Begini mas farid. Kendala kebanyakan
orang itu terutama saya sendiri ya. Dalam pembuatan sebuah cerita atau puisi
saya bisa membuat cerita itu dengan baik dan saling berkesinambungan. Tetapi
masalah saya dalam menulis yaitu membuat judul yang greget gtu loh mas. Kan
judul itu kalo kata penulis sebagai faktor utama dlm.sebuah karya. Dan judul
itu sendiri biasa yang dapat menarik pembaca utk lebih penasaran mengenai isi
suatu karya itu. Begtu pun saya, ssaya kali baca buku itu pasti sy liat
terlebih dlu judulnya. Menarik atau tidak begtu mas. nha.. disini saya ingin
mas farid memberikan solusi ataupun saran bagaimana sih cara membuat judul yg
menarik dan greget gtu? Terimakasi sebelumnya (Nia ) : Nah seperti yang sudah
ditanyakan tadi, untuk pemilihan judul usahakan dilakukan ketika setelah
selesai menulis semuanya. Baru ketika itu, kita bisa membuat judul yang
merupakan gambaran umum dari tulisan kita. Untuk lebih baiknya, judul tidak
lebih dari 5 kata. Dan Usahkan memilih kata yang belum pernah dibuat oleh orang
lain.
4. Untuk penulis pemula dulu sebaiknya
kita memulai dr menulis apa? apakah puisi, cerpen,atau artikel ? ( bima ) :
Biasanya puisi sering ditulis oleh penulis pemula. Mungkin ketika sedang sedih,
menulis puisi. Ketika jatuh cinta. Karena puisi tidak terlalu ribet dengan
memikirkan alur cerita seperti dalam cerpen. Atau memikirkan sumber seperti
dalam artikel. Namun yang perlu diingat bahwa ketika menulis puisi, jangan
minder dengan gaya bahasa yang kita pakai. Yang penting adalah kita bisa
meluapkan isi hati.
5. Bagaimana mengatasi motivasi menulis
yang naik turun?? ( musfirotun ) : Semuanya pasti ada naik dan turunnya. Nah
untuk menjaga motivasi menulis saya rasa terus menekankan kalau menulis itu penting.
Atau semisal seperti tadi, mengikuti lomba atau mengirimkan karya ke media
masa. Bisa juga membuat motivasi menulis naik.
6. Apakah ada hubungan antara menulis
dengan tekanan . Karena saya lebih cepat menulis saat waktu udah mepet, atau
dalam keadaan darurat? (diska ) : Mungkin itu ketika ada tugas. Tapi menurut
saya akan lebih baik jika menulis tidak karena tertekan, namun karena kita
memang ingin menulis dan memiliki ide.
7. Bagaimana menemukan jati diri kita
sendri saat menulis.soalnya klo udh nulis n' ngliat penulis2 yg hebat kita
ingin sperti mrka pdhl stiap org itu pnya ciri trsendri. Trs gmna caranya biar
org lain itu mau melirik karya kita tentunya dgn ciri khas dr tulisan kita
(yuliana ) : Kita akan menemukan gaya kepenulisan kita ketika sudah banyak
tulisan yang kita hasilkan. Kalau masih bisa dihitung dengan jari, gaya
kepenulisan kita belum muncul. Nah untuk yang pemula, gaya kepenulisan sangat
tergantung dengan bacaan yang sedang ia baca.
8. Mas mau tanya , untuk memulai
menulis itu terkadang memang malas kecuali di medsos(karena mngkin kata2
simpel) tetapi ketika sesuatu yg mau dikerjakan itu seperti menulis dengan
suatu imbalan seperti rewrd atau mendapatkan nilai itu terasa semangat sekali,
nah bagaimana nih mas kiat2 supaya semangat ketika yg mndapatkan sesuatu/beban
itu bisa terus menjaga kebiasaan tersebut?😊 #yuda : Yang jelas media sosial
juga tidak hanya digunakan untuk menulis yang simpel. Bahkan banyak sekali yang
terkenal tulisannya lewat medsos, semisal tere liye (walaupun sudah banyak
novel, namun medsosnya juga selalu aktif). Nah, bisa juga memanfaatkan media
sosial agar orang2 bisa mengenal tulisan kita. Dengan begitu smengat untuk
mendapatkan sesuatu bisa terganti dengan semangat tulisan kita bsa dibaca orang
di medsos ataupun bermanfaat juga bagi mereka.
9. Sejak kapan mas farid suka dengan dunia menulis dan siapa yg
menginspirasi mas farid utk menulis? Dan satu lagi, apakah ada perbedaan dalam
menemukan sebuah ide yg akan ditulis ketik mas farid sedang berada di Turky dan
Indonesia? Misalnya mas farid lebih banyak mendapat inspirasi di turky spt itu
..atau justru sebaliknya? (Mas Rais) : Saya suka menulis ketika sekolah di
aliyah (sma), karena waktu itu di organisasi sekolah ada majalah, saya mencoba
mengirmkan tulisan dan ternyata masuk. Akhirnya motivasi menulis muncul,
kemudian saya menjadi aktif di bidang kepenulisan sekolah. Sebenarnya yang
menginspirasi saya menulis adalah teman-teman saya ketika di sma. Teman2 saya
waktu itu juga semangat menulisnya tinggi, dan saya pun juga ikut2an. Nah,
untuk ide ketika saya di Turki saya lebih banyak menemukannya, karena mungkin
banyak hal2 baru yang saya temui disini dan akhirnya bisa saya jadikan bahan
untuk menulis.
10. Sprti apakh tema yg pling tepat agar
suatu tlsn (cerpen & novel) mmliki minat baca yg tinggi? ( irma) : Untuk
sekarang ini tema Cinta masih banyak diminati dalam pembuatan cerpen dan novel.
Walaupun menurut saya ada tema yang bagus untuk dijadikan cerpen dan novel,
yaitu tema sejarah di indonesia.
“Menulis bukan sekadar menerangi,
tapi tentang bagaiman hidup kita menjadi berarti. Sudahkah kita menulis hari
ini ? Telurkan idemu, jangan kau penjarakan akalmu.”
***Disampaikan dalam Forum Diskusi Menulis via online whatsapp di Grup LPM FIGUR UMS Surakarta, pada 25 Februari 2016***
0 comments