Ternyata lama gak nulis di blog itu rasanya risih juga ya. Antara dilema banget apakah mau terus kosong tanpa tulisan baru atau nulis baru tapi tema-tema yang mau di tulis sepertinya udah basi. Bukan basi sih, tapi udah kelewat jaman saja. Nah, karena saya juga tergolong manusia yang akhir-akhir ini males banget ngisi tulisan di blog makanya untuk memulai ngeblog lagi rasanya aras-arasen kalo dalam bahasa jawa, alias ogah-ogahan.
Tulisan saya kali ini adalah tentang Perjuangan Ganti Jurusan di Ilahiyat. Bener-bener sebuah pengorbanan sehingga saya harus mengorbankan waktu summer saya untuk bolak balik ke kampus dan YTB untuk ngurus ini saja. Liat gambar di bawah ini
Nah, dari gambar itu udah jelas banget kalau sekarang saya sudah ganti jurusan dari yang sebelumnya Ilahiyat pake bahasa inggris menjadi yang pake bahasa Turki. Alasannya sih simpel, karena saya di Turki ingin mendalami literature berbahasa turki yang kaya akan sejarah, bukan yang berbahasa inggris. Makanya saya rela mengorbankan jurusan dalam bahasa Inggris ke Turki. Selain juga karna saya tak menguasai spenuhnya bahasa Inggris.
Jadi dulu ceritanya pas saya milih jurusan pada pendaftaran online YTB saya tak mengira kalau saya memilih jurusan Ilahiyat di Ankara yang berbahasa Inggris. Padahal saya gak berniat memilih yang berbahasa inggris. Liat saja nih form nya, tak ada bedanya mana yang inggris mana yang turki.
Makanya waktu itu saya tak bakal merencanakan kalau jurusan ilahiyatnya dalam bahasa Inggris. Nah, sesuai berjalannya tahap-tahap seleksi beasiswa termasuk wawancara dll saya biasa saja. Nah, ketika pengumuman saya membuka file PDF nya saya lolos YTB (Alhamdulillah girang banget) Di Ankara Univ jurusan Ilahiyat (Inggris) Hlo, perasaan saya tak memilih jurusan yang berbahasa inggris. Kok dapetnya itu ya ? *Agak nyesek dikit.
Tapi tak apalah, waktu itu saya langsung kontak mbak evi, mbak lale sama pengurus PPI Turki. Apakah ada kemungkinan untuk pindah ke bahasa Turki. Dan ternyata mbak lale nya juga pindah seperti saya, walupun beliaunya ke bahasa inggris dari turki. Tapi itu membuat saya lebih percaya diri untuk mengajukan surat pindah. Waktu itu pula saya langsung buat surat dan alasan-alasan saya untuk mengajukan pindah bahasa. Termasuk minta ridgo orang tua, karena orang tua juga lebih ridho jika saya belajar dalam bahasa turki saja.
Nah, ketika saya sampai Turki (Ankara) Sebelum mendaftar ke kampus, Alhamdulillah mbak Evi mengantarkan saya untuk menemui Dekan Fakultas untuk mengajukan pindah bahasa Tersebut, tapi Beliau menolak, katanya kalau mahasiswa asing biasanya kesulitan dalam belajar bahasa Turki Dan lebih baik jika dalam bahasa inggris. (Karna waktu itu bahasa turki saya juga bener-bener masih nol sekali). Lantas hal itu tak menyurutkan nyali untuk tetap merubah bahasa. Akhirnya saya waktu itu tetap meneruskan pendaftaran dalam bahasa inggris, dan tetap masuk untuk mengahadiri kelas Tomer. Dan rencana selanjutnya adalah mengajukan ke YTB. (Walaupun denger2 waktu itu imposible banget).
Sekitar bulan desember kalau tak salah, Saya ke YTB. Tentunya tetap di temani mbak Evi karna bahas turki saya masih dalam tahap merhaba nasilsin saja waktu itu. Kami ke YTB dan langsung membicarakan soal ini itu. Petugas YTB waktu itu agak kaget juga sebenarnya, karena kebanyakan anak2 mengajukan perpindahan bahasa dari Turki ke Inggris kenapa saya malah sebaliknya. Dan petugasnya juga bilang kemungkinan kecil untuk bisa. Tapi kami tetep mencoba menulis permohonan.
Setelah menunggu sekitar 2 bulan, (MashaAllah, itu sampe saya sudah tak tepikirkan pindah bahasa). Akhirnya bulan Februari ada mail masuk bahwa saya bisa pindah ilahiyat bahasa Turki. Waktu itu senengnya bukan main. Alhamdulillah. Dan ternyata perjuangan itu belum selesai...
*Perjuangan itu akan lanjut di Tulisan selanjutnya. Sudah terlalu panjang. Malah gak ada yang baca deh nanti :p
*Ankara menuju musim gugur yang indah. 070914
0 comments