Hari ini aku benar-benar lemas dan tak penuh semangat. Pasalnya sampai hari ini belum datang email untuk panggilan interview beasiswa yang sudah aku impikan. Padahal temen-temen yang lain sudah mendapat undangan interview yang akan di adakan minggu depan. Aku benar-benar ingin menggumpat pada diriku sendiri. Apakah aku sebodoh ini sehingga aku tak bisa lolos ? Apakah nilaiku sebegitu rendahnya sehingga tim pemberi beasiswa tak memberiku kesempatan untuk lebih menunjukkan kemampuanku di wawancara. Aku benar-benar putus asa sekarang. Hidupku sudah hilang. Harapanku sudah hangus. Semuanya sudah kabur, impian yang di depan mata sudah tak bisa ku raih.
*****
Kawan, bukankah memang tembok konstantinopel itu harus digempur oleh pasukan dengan beberapa dekade. Tak hanya sekali saja bukan ? Sultan Murad (ayah dari Muhammad Al Fatih) Juga sudah berusaha menyerang tembok konstantinopel, dan memang akhirnya mimpinya bisa di raih oleh anaknya. Tak ada yang gagal sekarang, yang ada adalah kesuksesan di depan mata. Apakah satu tembok hanya bisa ditembus dengan satu jalan ? Bukankah Allah benar-benar akan membukakan tembok impian itu ? Coba di cek di Al-Quran surah Al-Fath ayat pertama.
"Sesungguhnya kami telah memberikanmu kemenangan yang nyata". Nah, apakah itu kemenangan yang nyata ? Kemenangan yang memang benar-benar ada di depan kita. Tapi kita tak pernah mengetahuinya karena kemenangan itu tertutupi kabut mimpi yang sebenarnya bukan kemenangan buat kita.
Sekali lagi, sebenarnya kemenangan itu ada buat kita. Tak pernah ada kata putus asa dalam menggapai kemenangan itu. Apalagi hanya karena kabut hitam mimpi yang membuat kita menjadi tak berdaya.
Saya jadi teringat pelajaran tutor di MAPK Ust Lutfi. Beliau menjelaskan perkataan ulama tentang sebuah kegagalan mimpi dan harapan. Kenapa kita gagal ? Ada 3 sebab :
1. Karena Allah lebih memilih hal yang lebih dari yang kita impikan itu. Jadi menurut Allah, ada hal yang lebih baik dari yang kita impikan.
2. Kita belum siap untuk menerima hal yang kita impikan. Jadi memang perlu waktu untuk meraih.
3. Karena di depan sana ada kemenangan nyata buat kita. Bukan yang kita impikan, tapi yaang lebih dari itu.
Mulai dari sekarang tak ada kata menyerah dan putus asa lagi. Allah Maha Tau apa yang paling baik buat kita. SEMANGAAT !!!
#Edisi Intropeksi diri dan saling menasehati
Ankara, 17-06-2014
0 comments